Dewan Pengawas KPK

2024-2029

Gusrizal

(Ketua merangkap Anggota Dewan Pengawas)

Pria yang berlatar belakang hakim ini lahir di Jambi pada 22 Mei 1958. Sebelum terpilih sebagai Ketua Dewan Pengawas KPK, ia menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Ia meraih gelar sarjana jurusan Hukum Perdata di Universitas Andalas (Unand) pada tahun 1983. Gusrizal kemudian melanjutkan pendidikan magister di kampus yang sama dengan mengambil studi Ilmu Hukum dan lulus pada tahun 2003. Pada 2013, ia pun menuntaskan pendidikan tertingginya dengan meraih gelar Doktor Hukum Perdata dari Universitas Padjadjaran (Unpad).

Gusrizal memulai karirnya sebagai hakim Tingkat pertama pada Pengadilan Negeri Calang tahun 1997. Pada 2008, ia diangkat menjadi Ketua Pengadilan Negeri Bogor dan kemudian menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 2013 hingga 2016. Tiga tahun kemudian, ia kembali ke tempat kelahirannya, Jambi dan menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Jambi. Pada 2019 Gusrizal pindah tugas ke Banjarmasin, ia dipercaya menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin.

Pada 2021, ia ditunjuk sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh. Lalu, sejak tahun 2022, ia menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Banjarmasin.

Benny Jozua Mamoto

(Anggota Dewan Pengawas)

Pria kelahiran Ngadirejo 7 Juni 1955 ini merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) yang lulus pada tahun 1977.  Ia pernah berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana dan meraih gelar S1 pada 1992. Ia kemudian melanjutkan studi S2 dan S3 di Universitas Indonesia terkait studi Kajian Ilmu Kepolisian.

Sebelum terpilih menjadi Dewan Pengawas KPK, ia menjabat sebagai Sekretaris Komisi Kepolisian Nasional sejak 2019 hingga 2024. Ia juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan pada Badan Narkotika Nasional tahun 2013 sampai 2014.

Pada rentang 2015 hingga 2020, ia aktif di bidang Pendidikan diantaranya sebagai Ketua Program Studi Kajian Kepolisian, Wakil Direktur Sekolah Kajian Statejik dan Global, Ketua Program Studi Kajian Terorisme dan Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme di Universitas Indonesia.

Chisca Mirawati

(Anggota Dewan Pengawas)

Chisca adalah seorang professional yang telah berkecimpung di bidang perbankan lebih dari 25 tahun. Chisca memulai karirnya di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk selama 11 tahun, kemudian melanjutkan kariernya di Standard Chartered Bank dan bank swasta lainnya, terakhir menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di PT Bank MNC Internasional Tbk. Setelah menyelesaikan karirnya di industri keuangan, Chisca mendirikan Chisca Mirawati, Kanya & Partners sebuah firma hukum yang bergerak di bidang korporat.

Wanita kelahiran Jakarta 26 Desember 1968 mengenyam pendidikan S1 Studi Hukum di Universitas Padjadjaran Bandung dan S2 Magister Administrasi Bisnis, di Maastricht School of Management, Belanda.

Sumpeno

(Anggota Dewan Pengawas)

Sumpeno lahir di Yogyakarta, 8 September 1959, Ia menyelesaikan Pendidikan S1 Ilmu Hukum di Univeristas Gadjah Mada pada 1986. Ia kemudian melanjutkan S2 ilmu Hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Iblam pada 2003 dan Pendidikan S3 di Universitas Trisakti pada 2021.

Ia memulai karir sebagai Hakim di Pengadilan Negeri Kalabahi NTT pada tahun 1991 hingga 1995. Pada 2005, ia diangkat menjadi Hakim Yustisia pada Mahkamah Agung RI dan menjadi Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis pada 2009. Selain di Bengkalis, Sumpeno pun sempat menjadi Ketua Pengadilan Negeri Cibinong tahun 2011, Ketua Pengadilan Negeri Balikpapan tahun 2014 Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tahun 2017.

Sumpeno kemudian diangkat menjadi hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Denpasar pada 2018 dan menjadi Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jakarta pada tahun 2022 hingga 2024.

Wisnu Baroto

(Anggota Dewan Pengawas)

Wisnu lahir di Semarang, 24 Mei 1963, ia merupakan lulusan S1 Hukum di Universitas 17 Agustus 1945. Ia kemudian melanjutkan magister hukum di Universitas Diponegoro pada tahun 2000 dan menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Hassanudin pada 2015.

Ia adalah seorang  jaksa dan menjabat sebagai Staf Ahli Jaksa Agung Bidang Tindak Pidana Umum sebelum terpilih sebagai Dewan Pengawas KPK.  Sebelum dilantik menjadi staff ahli Jaksa Agung Bidang Tindak Pidana Umum, Wisnu menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan pada 2019 hingga 2020.

Wisnu sempat berkarir di KPK sebagai penyidik dan penuntut umum pada 2004 hingga 2007 yang kemudian diangkat menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Slawi di tahun yang sama. Ia pun pernah menjabat sebagai asisten Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan.

Kemudian, Wisnu pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bandung dan Kepala Subdit Tindak Pidana Ekonomi di Kejaksaan Agung. Selain itu, ia juga pernah bertugas sebagai Direktur Eksekusi dan Eksaminasi pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pada 2017 sampai 2018.